Minggu, 08 Desember 2013

Maraknya volume sampah di kali Jakarta

Kebiasaan buruk sebagian masyarakat DKI Jakarta dalam membuang sampah ke kali masih cukup tinggi. Hal ini terlihat dari volume sampah yang dipungut setiap harinya.

"Rata-rata setiap hari 180-200 ton sampah dari seluruh kali untuk musim kemarau," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin saat menyusuri kali di seluruh Jakarta, Ahad, 20 Oktober 2013. Sedangkan pada musim hujan mencapai sekitar 240-280 ton per hari.

Menurut dia, sampah yang masuk ke kali atau danau sekitar 90 persen berasal dari sampah rumah tangga dan pasar di sekitar aliran sungai atau waduk. "Ini karena kebiasaan masyarakat yang menganggap kali sebagai tong sampah besar," ucap Unu. Sisanya, sekitar 10 persen dari alam seperti daun dan ranting pohon.

Unu menjelaskan, terdapat 41 sistem sungai dengan jumlah sebanyak 141 sungai di DKI Jakarta, dengan 13 sungai besar yang bernuara ke Jakarta Utara. "Total luas pembersihan sampah sekitar 663,59 hektare," ujarnya. Jumlah danau, waduk, atau situ di Jakarta sebanyak 76 buah, di antaranya 15 waduk di Jakarta Utara, 12 waduk di Jakarta Barat, 3 waduk di Jakarta Pusat, 30 Waduk di Jakarta Timur, 16 waduk di Jakarta Selatan.

Untuk penanganan sampah dari kali, danau, dan waduk, Unu melanjutkan, dilakukan dengan truk sampah kemudian dikumpulkan di tempat pembuangan sampah sementara yang terletak di empat lokasi. Seperti di Kali Angke, Spillway Pluit, Pintu Air Manggarai, dan Kali Sunter (Perintis Kemerdekaan). Sampah-sampah ini kemudian diangkut ke Bantar Gebang.

Adapun penanganan sampah di bantaran air ini masih menggunakan metode konvensional secara manual yang dilakukan oleh pekerja lepas. "Dibantu dengan peralatan seperti sekat, getek, eskavator, perahu sampah, dan wheel loader," ujar Unu. Ia menganggarkan sebesar Rp 46 milyar untuk biaya operasional penanganan sampah di bantaran air pada tahun ini.

Ia mencontohkan, untuk di Pintu Air Manggarai, setiap hari pihaknya mengoperasikan duaeskavator untuk mengambili sampah yang mengapung di terusan Kali Ciliwung tersebut. Volume sampah per hari rata-rata mencapai 30 ton. "Kesadaran masyarakat untuk tidak buang sampah ke sungai masih rendah," kata Unu.

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/10/21/214523228/Volume-Sampah-Kali-Jakarta-200-Ton-Per-Hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar