Kamis, 31 Maret 2016

Teknik & Proses Keselamatan Kerja

A. Profil Perusahaan
Profil PT. Epsindo Jaya Pratama

PT. Epsindo Jaya Pratama adalah perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang pabrikan dan pengembangan Electric Suumersible Pump System (ESPS) dan Horizontal Pumping System (HPS). Peralatan tersebut banyak digunakan dalam industri pertambangan minyak dan gas bumi baik di Indonesia ataupun mancanegara.
PT. Epsindo Jaya Pratama berdiri pada tahun 1999 dimana pada awalnya perusahaan perusahaan ini menitikberatkan hanya pada penyediaan suku cadang, bahan baku dan aksesoris Electric Sumersible Pumping System serta memberikan pelayana, jasa perbaikan, perawatan dan field service bagi pelanggan.
Saat ini PT. EJP telah mejadisatu pabrikan Electric Sumersible Pumping System yang memiliki fasilitas penelitian dan pengembangan, didukung dengan peralatan yang lengkap serta kami memiliki Tenaga Ahli Nasionalyang berpengalaman di bidang Electric Sumersible Pumping System(ESPS) dan Horizontal Pumping System(HPS) untuk memproduksi suku cadang di dalam negri, untuk memenuhi ketentuan pemerintah Indonesia.
Latar Belakang Berdirinya PT. EJP
(2010) Kapasitas produksi periode tahun 202-2010:
·         ESP Unit sebanyak 5000 set
·         HPS Pump sebanyak 250 set
·         VSD / Switchboard sebanyak 300 set
·         MLE (Motor Lead Extension) sebaanyak 5000 reel
(2007) Pengembangan Switchboard dan variable speed drive (VSD)
(2005) Pengembangan Horizontal Pumping System
(2004) Manufacturing ESP Spare Part:
·         Diffuser
·         Impeller
·         Housing
·         MenShaft
·         Etc.
(2002) Penyewaan dan Aliansi ESP serta perbaikan Power Cable ESP
(2001) Repair & Manufacturing Facilites Start Operation
(1999) Pengembanga  Produk:
·         Anti Rotating Bearing
·         ARZ Intake
·         Sleeve Pump
·         Sistem Electric Sumersible Pump lengkap (Pump, Motor, Intake / Gas Separator Series 338 / 375 / 400 / 456 / 540 / 562 / 675)
B. Bagaimana Perusahaan Menjalani K3
·         Sebelum memulai proses kerja praktek, perusahaan terlebih dahulu memberikan penyuluhan kepada praktikan tentang prosedur-prosedur keamanan yang telah ditetapkan di perusahaan tersebut melalui presentasi oleh HSE.
·         Perusahaan telah menentukan standar apd yang berbeda-beda pada setiap divisinya.
·         Perusahaan memberikan apd utama kepada setiap karyawan yang berupa safety shoes,wearpack dan helmet protector.
·         Untuk divisi yang berhadapan dengan proses casting,perusahaan menyediakan apd tambahan seperti safety gloves, masker, apron dan goggle glass sebagai standar utamanya.
·         Untuk divisi machine shop, karyawan tidak diwajibkan menggunakan helmet protector dan diwajibkan menggunakan masker.
·         Perusahaan menyediakan rambu-rambu baik untuk peralatan, jalur evakuasi dan assembly point untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan

C. Apa Saja Penyebab Kecelakaan Kerja Pada Perusahaan
            Penyebab kecelakaan kerja di kategorikan menjadi 3 sebab, yaitu : penyebab dasar, penyebab langsung, dan penyebab tidak langsung
a.         Penyebab Dasar
            1. Kurangnya prosedur / aturan
            2. Kurangnya sarana dan prasarana
            3. Kurangnya kesadaran
            4. kurangnya kepatuhan
            5. Faktor manusia/personal factor
·         Kurang kemampuan fisik,mental, dan psikologi
·         Kurangnya pengetahuan/skill
·         Stress
·         Latar belakang pendidikan

6. keterampilan
            Keterampilan disini bisa diartikan pengalaman seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Misalnya melakukan start/stop pada sebuah peralatan, memakai alat alat keselamatan, dsb.
Pengalaman sangat dibutuhkan ketika melakukan pekerjaan untuk menghindari kesalahan kesalahan yang berakibat timbulnya kecelakaan kerja.

7. Fisik
            Lemahnya kondisi fisik seseorang berpengaruh pada menurunnya tingkat konsentrasi dan motivasi dalam bekerja. Sedangkan kita tahu bahwa konsentrasi dan motivasi sangat dibutuhkan ketika bekerja. Bila sudah terganggu, kecelakaan sangat mungkin terjadi. Contoh faktor fisik ini adalah: kelelahan, menderita suatu penyakit

6. Faktor kerja/lingkungan kerja (job work environment factor)
1. Faktor fisik yaitu, kebisingan, radiasi, penerangan, iklim dll.
2. Faktor kimia yaitu debu, uap logam, asap, gas dst
3. Faktor biologi yaitu, bakteri, virus, parasit, serangga
4. Ergonomi dan psikososial

Termasuk dalam faktor penyebab dasar kecelakaan iaaha lemahnya manajemen dan pengendaliannya, kurangnyasaranan dan prasaran, kurangnya sumber daya, kurangnya komitmen, dsb.

 Kelemahan pengawsaan oleh manajemen (lack of control management)

            Pengawasan ini diartikan sebagai fungsi manajemen yaitu perencanaan,pengorganisasian kepemimpinan (pelaksana) dan pengawasan. Partisipasi aktif manajemen sangat menentukan keberhasilan usaha pencegahan kecelakaan usaha pencegahan kecelekaan seseorang pimpinan unit disamping memahami tugas operasional tapi juga harus mampu:
·         Memahami program pencegahan kecelakaan
·         Memahami standard, mencapai standard
Membina,mengukur, dan mengevaluasi kinerja bawahannya. Inilah yang dimaksud dengan control
b.         Penyebab Tidak Langsung
            Termasuk dalam faktor penyebab tidak langsung kecelakaan kerja ialah:
1.         Faktor pekerjaan
Misalnya : pekerjaan tidak sesuai dengan kerja,pekerjaan tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya, pekerjaan beresiko tinggi namun belum ada upaya pengendalian di dalamnya beban kerja yang tidak sesuai
2.         Faktor pribadi (personal)
·         Masalah masalah di rumah yang terbawa ke tempat kerja.
·         Suasana kerja yang tidak kondusif
·         Adanya pertengkaran dengan teman sekerja.
3.         Takdir / nasib dan lain lain

c.         Penyebab Langsung
            Penyebab langsung kecelakaan adalah suatu keadaan yang biasanya bisa dilihat dan di rasakan langsung, yang di bagi 2 kelompok :
1.         Tindakan tidak aman / TTA
2.         Kondisi Tidak Aman / KTA

D. Apa Saja Upaya Perusahaan dalam menangani K3
            Perusahaan mengadakan meeting pada pagi hari bagi semua jajaran direksi serta karyawan setiap minggunya yang dilaksanakan oleh pihak HSE (Health, Savety, and Enviroment) untuk memberikan penyuluhan dasar dan terbaru mengenai keselamatan kerja serta prosedur-prosedur apa saja yang wajib diikuti dan ditaati oleh setiap karyawan. Penyuluhan dilakukan dengan memperlihatkan video reka adegan keselamatan kerja beserta resiko yang dihadapi jika terjadi human error.
            Serta penjelasan mengenai situasi darurat dan tata cara mengendalikan situasi dan menyelamatkan diri. Setelah meeting dengan semua direksi dilakukan, dilakukan kembali penyuluhan dan penjelasan oleh supervisor setaip divisi kepada karyawan pada divisi itu.
E. Saran

            Lebih mengintensifkan penjelasan kepada karyawan dan melakukan pengawasan ketat baik melalui supervisor maupun melalui pantauan CCTV agar mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada setiap karyawan dan mengevaluasi kinerja karyawan yang tidak menaati panduan K3 dalam perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar